Stasiun Meteorologi Maritim Tegal
Sejarah pengamatan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.
Stasiun Metorologi Tegal didirikan pada tahun 1976 yang sebelumnya berlokasi di Tegal Timur, dan sekarang beralih lokasi di Jalan Kolonel Sugiono No. 100 Tegal dari tahun 1986 sampai sekarang. Stasiun Meteorologi Tegal memiliki luas tanah 4335 m2.
